Pada 20 hingga 29 Oktober 2015 Ailani Food (Produsen abon jamur, abon sehat untuk siapa saja) mendapat kesempatan berharga mengikuti Pelatihan Usaha Kecil Menengah Di Osaka Jepang.
Bersama 5 Wiraswastawan lainnya, kami mendapat banyak sekali pengalaman berharga disana.
Kegiatan pelatihan ini terselenggara berkat kerjasama Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam hal ini Biro Kerjasama Luar Negeri dengan Prefektur Osaka Jepang. Melalui seleksi ketat terpilihlah 6 Usaha Kecil Menengah untuk berangkat ke Osaka.
Banyak hal yang ingin kami bagikan disini, namun karena keterbatasan waktu maka kami bagikan kepada teman-teman kegiatan kami selama di Osaka. Selamat menikmati.
- HARI PERTAMA ( 20 OKTOBER 2015 )
- HARI KEDUA ( 21 OKTOBER 2015 )
Perjalanan dilanjutkan menuju hotel di wilayah Nagahama, sebuah wilayah di pinggir Danau Biwa, sekitar 2 jam perjalanan dari Kyoto sekaligus makan malam pertama dengan menu makanan Jepang yang masih asing bagi lidah peserta pelatihan. Sebagian besar menu merupakan ikan mentah dan setengah matang. Tetapi sangat indah penataan dan penyajiannya.
- HARI KETIGA ( 22 OKTOBER 2015 )
Selanjutnya peserta pelatihan menuju daerah Namba wilayah pusat kota di Osaka, tepatnya kanal Dontomori, sebuah kanal sangat terkenal di Osaka sebagai tempat berkumpulnya warga Osaka karena sungainya bersih dan tertib penataan pedagangnya.
Kami melihat sebuah wilayah perbelanjaan sepanjang kurang lebih 3 km dan berpotongan dengan Dontomori. Lokasi tersebut sangat ramai pengunjungnya namun mereka sangat disiplin dalam hal kebersihan karena tidak terlihat tumpukan sampah diarea tersebut.
- HARI KEEMPAT ( 23 OKTOBER 2015 )
Rombongan Jawa Timur di pimpin Bapak HM Hasan Irsyad, SH, M.Si dari DPRD Jawa Timur Komisi A dan dari pihak Prefektur Osaka di Pimpin Katsumasa Nakai, Senior Executive Director International Relations. Acara berjalan sangat hikmat dibantu oleh penerjemah Mr. Maskitano. Pertukaran cindramata dan ramah tama menambah kehangatan
Perjalanan dilanjutkan untuk melihat pameran Asian Food Show di Intex Osaka yang merupakan pameran makanan international tahunan yang diikuti banyak negara. Di Asian Food Show kami mengunjungi banyak stand seperti Malaysia, Philipina, Kamboja, Thailand, Indonesia, dan Jepang.
- HARI KELIMA ( 24 OKTOBER 2015 )
Perjalanan dilanjutkan ke Pasar tradisional yang terkenal di Kyoto bernama Nishiki. Pasar ini menyediakan kebutuhan sehari-hari rakyat kyoto. Dari ikan, daging, sayur, dan jajanan. Pasar ini jauh dari kesan bau, jorok dan becek. Setiap orang didalam pasar ini, baik penjual ataupun pembeli punya kesadaran akan kebersihan dan keteraturan. Pengunjung yang datang tidak hanya warga kyoto, tapi turis luar negeri.
Kami menemukan beberapa produk dari Indonesia seperti : Katsuobushi (Ikan Kayu) yaitu ikan cakalang yang dikeringkan hingga menyerupai kayu yang dipakai untuk bumbu masak alami khas Jepang maupun untuk pelengkap okomiyaki. Ada juga teri nasi, yang diolah menjadi berbagai macam olahan untuk pelengkap sajian makanan Jepang.
......bersambung ke Part 2.......
0 komentar:
Posting Komentar